"Momongan sudah direncanakan jauh hari, tapi kan yang menentukan Yang di Atas. Program kehamilan sih tetap dijalani, tapi Allah yang berkehendak. Enggak gampang dikasih tanggung jawab untuk punya anak," ujar Dimas, yang didampingi oleh Dhini, ketika diwawancara di Jakarta, Sabtu (15/12/2012) siang.
Dimas pun selalu berusaha memahami istrinya dan tetap memegang harapan. "Saat Dhini bilang, 'Yah, dapet (haid) lagi,' saya coba memahami keinginan masing-masing. Hal seperti ini tambah memperat hubungan kami. Saat punya anak nanti, kami jadi bisa fokus ke anak," ujarnya.
Keinginan untuk mengadopsi anak pun bukan tidak pernah melintas dalam pikiran pasangan yang menikah ada 12 Desember 2008 ini. Tapi, mereka masih ingin terus berusaha. "Mengalir aja lah, meski banyak pikiran buat adopsi anak," tutur Dhini.
Orangtua mereka pun mengerti dan tidak menuntut. "Orangtua kami mengerti," ujar Dhini. "Mungkin saat ini dikasih uang, tapi belum untuk momongan. Siapa sih yang enggak mau punya anak?" imbuhnya.
Dhini juga bersyukur memiliki Dimas, yang pengertian. "Dimas berbeda dari lelaki yang aku lihat. Ketika gagal, dia lebih pentingin berdoa dan berusaha lagi," paparnya.
Biar pun belum mempunyai buah hati, mereka terlihat tetap mesra. Apakah rahasia mereka?
"Kami belajar dari orang yang gagal sebelum kami. Hidup ini tergantung apa yang kita pikirin dan pelajaran yang kita ambil. Saling menghargai satu sama lain, mengerti, dan pondasi lagi karena agama adalah resep supaya awet tidak sampai bercerai," tekan Dimas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar